Pembentukan 5 Desa Tangguh Bencana (Destana) Kabupaten Tapanuli Utara


BPBD Kabupaten Tapanuli Utara membentuk 5 Desa Tangguh Bencana (Destana) di 5 kecamatan di Kabupaten Tapanuli Utara, Senin-Jumat, (19-23 Juni 2023)

Dalam rangka peningkatan kapasitas untuk pencegahan dan kesiapsiagaan bencana di kabupaten Tapanuli Utara, BPBD Tapanuli Utara membentuk 5 Desa Tangguh Bencana di Kabupaten Tapanuli Utara di 5 kecamatan yaitu Desa Sigotom Timur (Kecamatan Pangaribuan), Desa Manalu (Kecamatan Parmonangan), Desa Purbatua (Kecamatan Purbatua), Desa Bahal Batu II (Kecamatan Siborongborong) dan Desa Situmeang Hasundutan (Kecamatan Sipoholon).

Kegiatan Pembentukan Destana ini dihadiri oleh Kepala BPBD Tapanuli Utara Bonggas F Pasaribu, S.Pt, Sekretaris Jonner Simanjuntak, ST, MM, Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Tapanuli Utara Febrina Tampubolon, S.Sos, MM, Kaseksi Pencegahan Gibson F Rajagukguk, Kaseksi Kesiapsiagaan Katarina Lumbantobing dan Staf Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Doharma Purba dan Septian Nasution serta Satgas PB Cynsi Hutabarat. Kegiatan ini juga di isi oleh Narasumber dari Forum Fasilitator Ketangguhan Bencana (F2KB) Provinsi Sumatera Utara Drs.Syafri Nasution,MM dan Rulianto,S.Pd

“Tahun lalu, BPBD Kabupaten Tapanuli Utara telah membentuk 3 Desa Tangguh Bencana, Tahun ini kami membentuk 5 lagi Desa Tangguh Bencana. Maka dari itu, masyarakat desa yang terpilih harus bangga karena desanya akan menjadi desa percontohan bagi desa lainnya untuk program Destana Kabupaten Tapanuli Utara” ujar Bonggas Pasaribu dalam sambutannya

"Desa/Kelurahan Tangguh Bencana adalah desa/kelurahan yang memiliki kemampuan mandiri untuk beradaptasi dan menghadapi ancaman bencana, serta memulihkan diri dengan segera dari dampak bencana yang merugikan, jika terkena bencana. menurut perka BNPB no 1 Tahun 2012" menurut Syafri Nasution membuka kegiatan.

“Masing-masing desa memiliki kearifan lokal tersendiri menghadapi potensi ancaman bencana dilingkungannya, untuk itu dalam meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana relawan destana dibentuk untuk menghadapi potensi ancaman bencana diwilayahnya dan menjadi percontohan untuk desa disekitarnya” ujar Febrina Tampubolon

Diharapkan kegiatan Destana ini meningkatkan kemandirian masyarakat yang menjadikan masyarakat lebih siaga dalam menghadapi potensi bencana di wilayah desanya masing-masing. 

 

"Kelima Desa Tangguh Bencana yang di bentuk ini memiliki karakter potensi ancaman  bencana yg berbeda. Tentunya penanganan pencegahan dan kesiapsiagaanya pun di sesuaikan dengan kondisi tersebut, dan pastinya harus disinergikan dengan kearifan lokal desa. Karena ini adalah Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Berbasis Komunitas Desa". tambah Rulianto yang merupakan Ketua Umum Forum Fasilitator Ketangguhan Bencana (F2KB) Prov. Sumatera Utara yang juga sebagai Narasumber pada kegiatan ini

Diharapkan Desa yang telah dibentuk menjadi Desa Tangguh Bencana bersinergi dalam melaksanakan penanggulangan bencana bersama pemerintah, masyarakat dan dunia usaha. selanjutnya diharapkan desa dapat membuat program apa yang hendak direncanakan dalam hal mengurangi risiko bencana sehingga desa bisa senantiasa kondusif dan tangguh dalam menghadapi bencana

Salam Tangguh

Tangguh

Tangguh

Tangguh

Siap Untuk Selamat